Jumat, 21 Agustus 2009

AKU dan Kecerdasan HOLISTIK

0 komentar

Who am I…?

I am nothing, I am just anyone...

There’s nothing special from me,nothing need to show off...

“Aku sangat bersyukur mendapat kesempatan langka seperti ini. Kesempatan untuk mengenal, membangun dan meningkatkan kecerdasan holistik. Holistik…kata yang sangat terdengar asing di telingaku tetapi setelah mengikuti pelatihan ini saya mulai memahami arti kata itu. Mulai berani memikirkan, membuka dan mengungkapkan apa kelebihan dan kekurangan yang kumiliki. Menyadari bahwa setiap orang itu unik dan berusaha menjadi diri sendiri.

Dalam pelatihan itu pun saya mulai mengerti tentang ESQ, tentang makna hidup yang selama ini Aku cari. Bukan hanya itu, dengan kunjungan langsung ke lapangan Aku pun semakin bersyukur dan menyadari bahwa Aku bukanlah satu-satunya orang yang menderita. Kalau mereka bisa dan mampu dengan semua keterbatasan yang ada kenapa Aku tidak..? Aku pun terpacu untuk lebih bersemangat seperti mereka.

Untuk para Bapak,Ibu panitia Aku ucapkan terima kasih karena telah membimbingku selama 3 hari ini. Pelatihan ini sangat berkesan bagiku dan akan menjadi kenangan yang tak mungkin kulupakan begitu saja…”

DDRRRTTT....DDDRRRTTTT....

Suara getar handphone ku berbunyi..

Aku pun segera mengangkatnya...

“Assalamu'alaikum...”salamnya dari sebrang sana.

“Walaikumsalam...”jawabku. “Gimana sih?! Lama banget,udah mau jam 8 nih..!!”

“Kamu berangkat sendiri aja ya,,Aku kejebak macet nih...masih di daerah Cilandak, Kamu langsung aja ke kampus,takutnya nanti kesiangan...”pintanya.

“Tuh kan,dari kemaren Aku bilang juga apa! Yaudah deh...”nada bicaraku sedikit kesal.

Itu adalah telepon dari pacarku. Dari kemarin Aku sudah bilang kalau Aku langsung ke kampus saja. Tapi Dia bersikeras mau menjemput, padahal Aku sudah bilang Dia tak akan sempat kalau menjemput Aku dulu. Pasalnya,daerah Pondok Pinang sebelum pukul 09.00 hanya digunakan untuk satu arah saja, jadi otomatis dia harus memutar lebih jauh untuk sampai di rumahku yang terletak di Pondok Betung.

Akhirnya Aku diantar oleh Ayah dengan sepeda motornya.

Tapi...tak disangka saat dalam perjalanan...BRRRUUUKKK..!!

Kami terjatuh cukup keras karena berhenti mendadak menghindari tabrakan dari arah depan.Di samping itu jalanan juga licin dan merupakan hal yang wajar jika kami terjatuh karna terlalu mengejar waktu. Ransel yang kubawa pun jauh terjatuh hingga ke kolong sebuah mobil di sebelah kiri kami. Tanpa pikir panjang Aku pun segera mengambilnya agar tidak terjadi macet.

Kami pun berhenti sejenak untuk menepi, Aku cukup shock dengan kejadian itu...

Alhamdulillah Aku tidak apa-apa hanya lecet ringan dan pakaian sedikit kotor, tetapi Ayahku...celana bagian lutut kirinya sobek meninggalkan goresan luka yang cukup dalam. Darahpun mengalir di sekitar lutut kirinya.

Kami pun mulai melanjutkan perjalanan kembali...

Setibanya di depan Kampus STMIK Jakarta STI&K Aku mencium tangan kanan Ayahku, kulihat luka lecet yang masih segar berlumuran darah. Tapi..Ayah hanya tersenyum. Saat Ayah mulai meninggalkan kampus Aku pun berharap agar Ayah selamat sampai di rumah. Meski khawatir Aku mencoba mengesampingkan hal itu agar tidak mengganggu mood ku. Karna Aku yakin Ayah kuat kok.

Aku pun disambut senyum hangat oleh pacarku.

“Celana kamu kenapa? Kok kotor banget?”tanyanya.

Aku ceritakan hal yang menimpaku sebelumnya, sambil membersihkan celana panjangku dengan air.

Aku jadi trauma jika harus berangkat naik motor lagi. “Gimana kalo naik angkot aja deh perginya...”

Tak ada yang menggubris pendapatku itu...huffhh…

“Saya makan dulu ya...”ucap Pak Roji sambil menuju ruang dosen.

Dia adalah orang yang akan memberikan surat rekomendasi. Tanpa surat itu,bagaimana bisa ikut pelatihan itu? Uwhhh menunggu adalah pekerjaan membosankan.

Setelah mendapat surat rekomendasi dan ongkos transport (^_^) kami pun berangkat menuju Universitas Gunadarma.

Waaahhhh diantara kami bertiga, Aku,pacarku dan temanku yang bernama Dedy tak terlalu ingat letak kampus itu.

Kami pun bertanya beberapa kali dan akhirnya ketemu juga...

Sekitar pukul 10.00 kami tiba di sana, seminar sudah di mulai sejak tadi. Pacarku pulang, padahal Aku berharap dia bisa ikut juga. Tapi sayangnya dalam undangan tertera hanya untuk 2 orang saja. Aku sedikit khawatir dengannya, tapi kekhawatiranku hilang ketika 30 menit setelah itu dia sms kalau sudah sampai. Ternyata...rumahnya memang tak terlalu jauh dari Universitas Gunadarma.

Yupz...itu adalah hari pertama, tanggal 18 Agustus 2009. Karena telat, Aku dan Dedy hanya mengikuti setengah dari seminar yang dibawakan Kak Seto Mulyadi. Seminar yang sangat unik dan menarik itu baru Aku temukan di sini.

Bukan hanya tampilan presentasinya yang menarik, tapi karna Kak Seto juga menyajikan sulap yang menghibur kami. Dan yang paling berkesan dalam seminar itu, kita semua diajak bernyanyi dan menari bersama,pokoknya lucu deehhh...membuat kami semakin bersemangat saja.

Waktu pun berlalu begitu saja, terlalu cepat. Tak terasa Kak Seto harus mengakhiri seminarnya. Dan Pak Budi Matindas pun segera memulai seminarnya. Beliau menjelaskan tentang arti kecerdasan sesungguhnya, bidang keterampilan dalam kehidupan sampai dengan makna dari holistik itu sendiri.

Seminar pun selesai…

Kami, para peserta Pelatihan Membangun Kecerdasan Holistik (PMKH) briefing sebentar kemudian langsung menuju bus milik Universitas Gunadarma (UG). Setelah makan siang dalam bus, kami segera berangkat menuju Wisma Hijau di wilayah Mekarsari yang tak jauh dari kampus itu.

Akhirnya bus tersebut tiba di tempat tujuan…

Setelah briefing tentang pembagian kamar, kami pun segera menuju kamar masing-masing untuk melakukan persiapan pelatihan.

Seminar yang dibawakan oleh Ir. Achmad Abdul Basith sungguh menarik. Beliau sangat bersemangat dalam mempresentasikan materinya sehingga Aku pun ikut merasakan semangatnya yang begitu besar. Di sana dipaparkan tentang bagaimana berpikir logis,analitis dan sistematis,serta kritis dan kreatif. Presentasi yang sangat menarik, karena selain materi beliau menampilkan beberapa cuplikan rekaman film sebagai contoh nyata.

Yapzz…waktunya coffee break,,hehe…

Setelah menikmati kopi / teh hangat itu beserta makan kue acara dilanjutkan kembali dengan berbagai permainan unik dari Pak Basith. Waahhh permainan itu benar-benar mengandalkan kecerdasan kita sebagai manusia yang diberi akal pikiran.

Tak terasa sudah pukul 18.00. Kami pun segera ke kamar untuk istirahat dan menyiapkan diri untuk seminar berikutnya.

Setelah makan malam, seminar pun dimulai kembali dan dibawakan oleh Pak Budi Matindas. Dengan topik Mengembangkan Kecerdasan Emosional Pak Budi begitu professional dalam menyampaikannya.

Oleh Pak Budi, kami di perkenalkan mulai dari hakikat belajar, asertifitas, unsur diri, sampai bagaimana gaya komunikasi yang memancing reaksi negatif.

Huwaahhhh…akhirnya selesai juga acara untuk hari ini…

Waktunya tidur…hehehe…Aku terlalu lelah sehingga Aku tidur begitu saja di saat teman-temanku yang lain mempersiapkan diri untuk pentas seni. (waahhh parah dah…)

Adzan subuh berkumandang…di hari Rabu, 19 Agustus 2009…

Pagi pun tiba, tetapi matahari masih malu-malu menampakan dirinya…

Sekitar pukul 05.00 Aku terbangun, setelah sholat dan gosok gigi Aku pun keluar.

“Waahhh masih sepi banget ya?”pikirku.

Aku gak enak kalau harus membangunkan teman-teman yang lain pasalnya itu masih jam 5 pagi,,hehehe…

Aku pun berkeliling sebentar,kulihat Pak Satpam yang sedang mengepel pos satpamnya.

“Waahhh rajin banget ya Pak, pagi-pagi begini udah ngepel,hehe…”sapaku.

“Iya nih…”jawabnya singkat.

Aku sedikit bercakap-cakap dengannya tentang banyak hal, tapi seperti biasa pertanyaanku agak aneh memang.

“Disini ada hantunya gak sih Pak?”tanyaku penasaran.

“Gak ada kok,disini gak ada hantunya…”jawabnya dengan wajah sedikit bingung dengan pertanyaanku.

Berbagai obrolan singkat menemani kami seputar wisma itu sendiri tentunya.

Aku pun mencoba berlari-lari kecil mengelilingi lapangan, tapi baru satu putaran nafasku sudah tak kuat.

“Hufhh…ternyata udah gak sekuat dulu lagi”pikirku.

Tak disangka Aku bertemu dengan dua panitia, salah satunya Pak Aci. Beliau menyuruhku membangunkan yang lain untuk olahraga pagi.

Olahraga pun dimulai…one two three four five six seven eight…!!

Setelah itu ada outbound…yang menguji kekompakan setiap kelompok…

Waktunya sarapan…!! Kemudian kami harus bersiap-siap untuk mengikuti pelatihan selanjutnya…

Sekitar pukul 08.30 Pak Budi membawakan seminarnya lagi dengan topik Penanggulangan Stress,beliau memaparkan mulai dari arti stress itu sendiri,cirri-ciri,dampak dan manfaat,serta cara menanggulanginya.

Berkat beliau Aku jadi tahu kalau ternyata keadaan stress itu sangat kita perlukan loch…bahkan stress mempunyai nilai positif juga.

“Hanya manusia yang sudah mati yang tidak akan mengalami stress.”

Begitulah kutipan salah satu kalimat yang Aku ingat.

Setelah nonton cuplikan film sambil menikmati kopi hangat, diskusi pun dimulai dan semua peserta sangat bersemangat dengan pendapatnya masing-masing tentang film yang baru saja mereka tonton.

Tak terasa matahari sudah di atas kepala…

Kami pun istirahat sejenak dengan berbagai aktifitas, ada yang sholat, makan siang, tidur dan sebagainya.

Waktu sudah menunjukan pukul 02.00, Pak Romadhoni atau yang lebih akrab dipanggil Pak Doni membawakan materi tentang ESQ , tentang kecerdasan emosi dan spiritual.

“Mengapa kita perlu ESQ?”Pertanyaan itu dilontarkannya dengan penuh semangat.

“Karena manusia selalu mencari KEBAHAGIAAN.”jawabnya dengan yakin.

Tahukah kalian?

Apa kebahagiaan yang selama ini kita cari?

Uang?

Istri yang cantik?

Anak yang cerdas?

Rumah yang mewah?

Mobil yang banyak?

Jabatan?

Penghargaan?

Prestasi?

Ingin diberi pujian?

Manusia sulit merasa puas, mudah kecewa jika tak dihargai, dan selalu menunggu ucapan terima kasih.

Jika hanya itu yang bisa membuat kalian bahagia, kalian bisa saling menjatuhkan dengan persaingan yang tidak sehat, korupsi dan terobsesi mengejar jabatan setinggi-tingginya.

Satu hal yang sangat kalian perlukan adalah kebahagiaan spiritual. Yang mengungkap siapa diri kita sebenarnya (Who am I?).

Sadarkah kalian kalau kita begitu kecil? Sangat kecil? Tak ada yang perlu disombongkan dari diri kita.

Aku sangat sedih ketika Pak Doni menyadarkan kita betapa kecilnya diri kita ini tapi terkadang kita lupa akan hal itu. Seketika itu juga ruangan pelatihan itu diwarnai tangis haru dari para peserta PMKH.

Sekali lagi…Aku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini…

Inilah wajah para peserta PMKH….

Setelah itu…kami diberikan waktu untuk mempersiapkan diri pada pentas seni nanti malam.

Waahhhh parah banget deh…kelompokku belum latihan sama sekali.

Menjelang Magrib, itu pun tidak sampai satu jam kita latihan…kelompok kami benar-benar belum siap..!! Tapi…kami tetap optimis..!! Hehe…

Makan malam tiba…

Dan waktu pentas pun tiba setelahnya…

Banyak atraksi kreatif dari mereka dan sangat menghibur…banyak permainan seru yang mewarnai malam itu…tetapi yang paling mengharukan ketika kami semua bergandengan tangan sambil menyanyikan lagu kemesraan ini. Waahhh gak nyangka kalau sudah dua hari ini kita bersama dan sebentar lagi sudah harus berpisah.

Lelahnya…

Aku tidur begitu lelap karena terlalu lelah…

Terdengar ketokan pintu dan jendela pada pagi itu…

Membangunkan kami untuk segera ke lapangan lagi dan olahraga pagi…

Aku tak bersemangat seperti pagi sebelumnya…

Dengan langkah yang berat, Aku pun melangkah menuju lapangan…

Seperti hari sebelumnya, kami olahraga pagi..dan seperti sebelumnya pula instruktur senam kami begitu bersemangat…

Olahraga selesai…

Kami mulai bersiap untuk kunjungan lapangan tentu sebelumnya sarapan dulu donk…

Panitia merahasiakan kemana kami akan dibawa pergi…(jangan-jangan diculik,,hehehe…)

Ternyata…kami mengunjungi sebuah panti/wisma tuna ganda…

Di sana…kami begitu terharu dan merasa sangat bersyukur dengan apa yang diberikan Allah selama ini…

Sebelum kembali ke kampus Gunadarma, kami melakukan upacara penutupan sekaligus makan siang di Pondok Lesehan.

Tak lama setelah itu…kami pun kembali ke kampus Gunadarma dan berpisah…

“Yupz…itulah kegiatan yang Aku lakukan selama PMKH,pengalaman yang tak terlupakan, yang memberikan begitu banyak pelajaran kehidupan bagiku. Setelah ini Aku berharap apa yang Aku dapatkan bisa bermanfaat. Dan Aku…tentunya harus bisa memperbaiki sikap untuk lebih dewasa dan matang.”

[+/-] Penasaran? Baca ajah...